Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Dari Penjara ke Penjara: Sebuah Memoar Perjalanan Tan Malaka di Pengasingan

Pendahuluan: Lahirnya Sebuah Peringatan Memoar ini bukanlah sebuah "sejarah hidup" dalam pengertian konvensional, yang dituturkan dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Sebagaimana ditulis oleh Tan Malaka sendiri dari kesunyian sel di penjara Magelang, karya ini lahir sebagai serangkaian "peringatan"—refleksi yang dipusatkan pada pengalaman-pengalamannya di berbagai penjara. Baginya, penjara bukan sekadar ruang kurungan, melainkan titik pusat dari narasi perjuangan kemerdekaan, sebuah panggung di mana keyakinan dan pengorbanan diuji. Tulisan ini, yang semula diniatkan hanya sebagai pengisi waktu, menjelma menjadi sebuah kesaksian tentang harga yang harus dibayar untuk sebuah cita-cita. Di awal memoarnya, Tan Malaka meletakkan landasan filosofis yang kokoh bagi seluruh perjuangannya. Ia melihat alam semesta sebagai gelanggang perjuangan dialektis yang tak putus-putusnya antara dua kodrat yang sederajat: positif dan negatif, tesis dan antitesis. Pertentangan ini termani...

Ringkasan Tiap Buku Madilog - Tan Malaka

  Ringkasan Tiap Buku Madilog - Tan Malaka Bagian 1: Logika Mistika vs. Logika Materi - Roh atau Zat Duluan? (Halaman 27-28) Ringkasan Isi: Tan Malaka memperkenalkan Logika Mistika , yang didasarkan pada rohani . Logika ini berpusat pada Firman Maha Dewa Rah, yang dianggap sebagai Rohani atau Dewa Matahari. Maha Dewa Rah sudah ada lebih dahulu daripada dunia, bumi, langit, dan bintang. Dewa Rah dianggap Maha Terkuasa dan dapat menimbulkan Bumi, Langit, Bintang, dan Sungai Nil hanya dengan Firman-Nya, "Ptah," dalam satu saat saja. Dengan demikian, Logika Mistika menyatakan bahwa rohani adalah yang pertama, dan zat (materi) adalah yang kedua, yang berasal dari Rohani . Filsafat ini langsung dibantah oleh dasar dari Madilog, yang berlandaskan pada Ilmu Pasti (seperti ilmu bintang, kimia, dan fisika). Dalam pandangan Ilmu Pasti, Rohani dianggap sebagai Kodrat ( Kracht, Force ) dan tidak dianggap sebagai sesuatu yang terpisah yang dapat melahirkan Zat. Sebaliknya, Kodrat atau For...